Desain Sistem Terinci
Dain Outputes
Pada tahap desain output secara terinci, desain output ini hanya dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan output dari sistem baru. Output apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang baru? Desain output secara terinci dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan ini. Bagaimana dan seperti apa bentuk dari output-output tersebut? Desain output terinci dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan ini. Desain output yang akan dibahas pada bab ini adalah untuk output berbentuk laporan di media keras. Desain output di media lunak dalam bentuk dialog di layar terminal akan dibahas di bab selanjutnya.
Macam-macam Bentuk Laporan
Bentuk dari laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi, yang paling banyak digunakan adalah dalam bentuk tabel dan berbentuk grafik atau bagan.
Laporan Berbentuk Tabel
Berikut ini adalah macam-macam laporan yang berbentuk tabel yang menekankan kualitas isi serta kegunaannya :
NOTICE REPORT
Notice report merupakan bentuk laporan yang memerlukan perhatian khusus. Laporan ini harus dibuat sesederhana mungkin, tetapi jelas, karena dimaksudkan supaya permasalahan-permasalahan yang terjadi tampak dengan jelas sehingga dapat langsung ditangani.
EQUIPOISED REPORT
Isi dari equipoised report adalah hal-hal yang bertentangan. Laporan ini biasanya digunakan untuk maksud perencanaan. Dengan disajikannya informasi yang berisi hal-hal bertentangan, maka dapat dijadikan sebagai dasar di dalam pengambilan keputusan.
VARIANCE REPORT
Macam laporan ini menunjukkan selisih (variance) antara standar yang sudah ditetapkan dengan hasil kenyataannya atau sesungguhnya. Contoh dari laporan ini adalah :
COMPARATIVE REPORT
Isi dari laporan ini adalah membandingkan antara satu hal dengan hal yang lainnya. Misalnya pada laporan rugi/laba atau neraca dapat dibandingkan antara nilai-nilai elemen tahun berjalan dengan tahun-tahun sebclumnya. Contoh dari comparative report adalah sebagai berikut:
Laporan Berbentuk Graf-ik
Laporan yang berbentuk grafik atau bagan dapat diklasifikasikan diantaranya sebagai bagan garis (line chart ), bagan batang (bar chart ) dan bagan pastel (pie chart ).
Bagan garis (a), bagan batang (b)
dan bagan pastel (c). bagan garis
BAGAN GARIS
Pada
bagan garis (line chart), variasi dari data ditunjukkan dengan suatu garis atau
kurva. Bagan garis mempunyai beberapa kebaikan, yaitu:
1. Dapat
menunjukkan hubungan antara nilai dengan baik.
2. Dapat
menunjukkan beberapa titik.
3.
Tingkat ketepatannya dapat diatur
sesuai dengan skalanya.
4. Mudah
dimengerti.
Disamping kebaikannya, bagan
garis mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:
1.
Bila terlalu banyak garis atau
kurva (sekitar lebih dari 4 buah garis atau kurva), maka akan tampak ruwet.
2.
Hanya terbatas pada 2 dimensi.
3. Spasi
dapat menyesatkan.
BAGAN BATANG
Nilai-nilai data dalam bagan batang (bar chart) digambarkan dalam bentuk
batang-batang vertikal ataupun batang-batang horisontal. Kebaikan dari bagan
batang adalah sebagai berikut:
1. Baik
untuk perbandingan.
2.
Dapat menunjukkan nilai dengan
tepat.
3. Mudah
dimengerti.
Kelemahannya:
1. Terbatas
hanya pada satu titik saja.
2.
Spasi dapat menyesatkan.
BAGAN PASTEL.
Bagan pastel (pie chart) merupakan bagan yang berbentuk lingkaran
menyerupai kue pastel (pie). Tiap-tiap potong dari pie dapat menunjukkan bagian
dari data. Kebaikan dari bagan pastel adalah sebagai berikut ini.
1. Baik
untuk perbandingan sebagian dengan keseluruhannya.
2. Mudah
dimengerti.
Kelemahannya :
1.
Penggunaannya terbatas
2. Ketepatannya
kurang
3.
Tidak dapat menunjukkan hubungan
beberapa titik
Pedoman Desain Laporan
1.
Untuk laporan formal, sedapat
mungkin dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu :
•
Judul laporan.
•
Tubuh laporan.
•
Catatan kaki laporan yang dapat berisi ringkasan,
subtotal atau grandtotal.
2.
Untuk laporan-laporan yang
penting, gunakanlah kertas yang berkualitas baik, tidak mudah sobek serta tidak
mudah kotor.
3.
Untuk tiap-tiap batas tepi
laporan (margin), sebaiknya diberi jarak 2 1/2 cm, sehingga bila pinggir
laporan tersobek tidak akan mengenai isi laporannya.
4.
Gunakanlah spasi baris yang
cukup, sehingga laporan mudah dibaca.
5.
Untuk hal-hal yang ingin
ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf besar, tebal, atau digaris-bawahi.
6.
Gunakanlah bentuk huruf cetak
yang jelas dan tidak membingungkan serta hindari pengguanaan font yang sulit
untuk dimengerti.
7.
Jika isi laporan menjelaskan
suatu daftar urutan, gunakanlah tanda "." atau "-
".
Bila urutannya penting dapat
dipergunakan tanda 1,2,3 dan seterusnya dan sajikan dalam urutan yang terpenting.
8.
Letakkanlah informasi yang
mendetail di lampiran dan gunakanlah penunjuk yang mudah dipahami untuk
menjelaskan kepada pemakai laporan Ietak dari informasi detail tersebut.
9.
Usahakan di dalam laporan berisi
keterangan-keterangan yang diperlukan yang mungkin akan ditanyakan oleh pemakai
laporan bila keterangan-keter-angan tersebut tidak ada.
10. Laporan untuk tingkat manajemen yang lebih tinggi, sebaiknya lebih
tersaring dan untuk tingkat manajemen yang lebih rendah lebih terinci.
11. Laporan
harus dibuat dan didistribusikan tepat pada waktunya.
12. Laporan
harus sederhana tetapi jelas.
13. Laporan harus diungkapkan dalam bentuk dan Bahasa yang mudah dimen-gerti
dan dipahami oleh pemakainya.
14. Isi
laporan harus akurat.
15. Laporan bilamana mungkin harus distandardisasi. Bentuk-bentuk laporan
yang selalu berubah akan menyebabkan kebingungan bagi mereka yang
menggunakannya.
16. Laporan
harus berguna
17. Biaya pembuatan laporan harus dipertimbangkan
Alat-alat Desain Output Terinci
Dua buah alat desain sistem dapat digunakan untuk
desain output terinci, yaitu sebagai berikut ini.
1.
Printer layout form atau printer
spacing chart atau printer layout chart merupakan suatu bagan yang digunakan
untuk menggambarkan sketsa bentuk dari output di printer.
2.
Kamus data output yang merupakan
pengembangan dari kamus dari arus data. Kamus data output digunakan untuk
menjelaskan secara terinci tentang data yang akan disajikan di laporan.
Mengatur Tata Letak Isi Output
Pengaturan isi dari output akan
secara langsung menentukan kemudahan dari output untuk dipahami dan dimengerti.
Pengaturan tata letak output merupakan pekerjaan desain yang penting dan sangat
diperlukan baik bagi pemakai sistem maupun bagi programmer. Bagi pemakai sistem
digunakan untuk menilai isi dan bentuk dari output apakah sudah sesuai dengan
yang dinginkan atau belum. Bagi programmer akan digunakan sebagai dasar
pembuatan program untuk menghasilkan output yang diinginkan. Programmer
membutuhan desain output ini untuk menentukan posisi kolom, baris dan informasi
yang harus disajikatt~i suatu output. Pengaturan tata letak isi output yang
akan dicetak di printer dapat digunakan alat bagan tata letak printer (printer
layout chart) dan kamus data output.
Supaya tidak dihasilkan sampah, maka input yang
masuk dalam sistem informasi harus tidak boleh berupa sampah. Oleh karena itu
desain input harus berusaha membuat suatu sistem yang dapat menerima input yang
bukan sampah. Desain input terinci dimulai dari desain dokumen dasar sebagai penangkap
input yang pertamakali. Jika dokumen dasar tidak didesain dengan baik,
kemungkinan input yang tercatat dapat salah bahkan kurang. Pada bab
ini akan dibahas desain input terinci untuk perancangan dokumen dasar dan
kode-kode yang digunakan untuk input.
Dokumen Dasar
Dokumen dasar (source document) merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjadi. Data yang sudah dicatat di dokumen dasar kemudian dimasukkan sebagai input ke sistem informasi untuk diolah. Dokumen dasar sangat penting di dalam arus data di sistem informasi. Dokumen dasar ini dapat membantu di dalam penanganan arus data sebagai berikut ini.
1. Dapat menunjukkan macam dari data yang harus dikumpulkan dan ditangkap.
2. Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat.
3. Dapat mendorong lengkapnyg data, disebabkan data yang dibutuhkan disebutkan satu persatu di dalam dokumen dasarnya.
4. Bertindak sebagai pendistribusi data, karena sejumlah tembusan dari formulirformulir tersebut dapat diberikan kepada individu-individu atau departemendepartemen yang membutuhkannya.
5. Dokumen dasar dapat membantu di dalam pembuktian terjadinya suatu transaksi yang sah, sehingga sangat berguna untuk audit trail (pelacakan pemeriksaan).
6. Dokumen dasar dapat digunakan sebagai cadangan atau pelindung back up) dari file-file data di komputer.
Untuk mencapai maksud tersebut, dokumen dasar harus dirancang dengan baik. Berikut ini merupakan petunjuk-petunjuk di dalam perancangan dokumen dasar yang baik, sebagai berikut ini.
1. Kertas yang dipergunakan.
Beberapa faktor harus dipertimbangkan di dalam pemilihan kertas yang akan digunakan, yaitu sebagai berikut ini.
a. Lamanya dokumen dasar tersebut akan disimpan.
b. Penampilan dari dokumen dasar.
c. Banyaknya dokumen dasar tersebut ditangani.
d. Bagaimana menanganinya (secara halus, kasar, dilipat atau dibawa-bawa oleh pemakainya).
e. Lingkungan-lingkungannya (berlemak, kotor, panas, dingin, lembab atau mengandung asam).
f. Metode pengisian data di dokumen dasar tesebut, ditulis tangan atau dice-
tak dengan mesin.
g. Kemananan terhadap pudarnya data yang dicatat di dokumen dasar.
2. Ukuran dari dokumen dasar.
Usahakan ukuran dari dokumen dasar berupa ukuran dari kertas yang standar dan banyak dijual. Ukuran kertas yang umum adalah ukuran kuarto (81/2" x 11") dan ukuran folio (81/2" x 14"). Jika dokumen dasar lebih kecil dari ukuran kertas standar, sebaiknya dibuat ukuran yang merupakan kelipatan yang tidak membuang kertas, misalnya ukuran kertas standar dibagi 2, dibagi 3, dibagi 4 dan sebagainya.
3. Warna yang digunakan.
Penggunaan warna akan membantu di dalam mengidentifikasikan dengan cepat dokumen dasar yang dipergunakan. Warna yang baik adalah warna yang datanya mudah dibaca, terutama bila menggunakan karbon. Warna yang baik ini adalah warna yang cerah. Warna-warna gelap, seperti misalnya biru tua, hijau tua, merah tua, coklat, ungu, hitam dan lain sebagainya sebaiknya di-hindari untuk digunakan.
4. Judul dokumen dasar.
Dokumen dasar harus diberi judul yang dapat menunjukkan jenis dan kegu-naan dari dokumen dasar tersebut. Judul harus sesingkat mungkin tetapi jelas. Bila dokumen dasar akan digunakan oleh pihak-pihak luar perusahaan, selain judul yang ada, maka nama perusahaan sebaiknya juga dicantumkan.
5. Nomor dokumen dasar.
Nomor dokumen dasar dapat digunakan untuk menunjukkan keunikannya. Nomor dokumen dasar dapat diletakkan di pojok bawah kiri atau di pojok bawah kanan (jangan di atas kiri, karena tertutup bila distaples dan jangan di atas kanan, karena dapat membingungkan dengan nomor urut dokumen dasar). Nomor dokumen dasar ini dapat juga digunakan untuk menunjukkan sumber dan jenisnya. Misalnya nomor dokumen dasar PJ-FO1 dapat menunjukkan bahwa sumbernya dari departemen penjualan (ditunjukan oleh kode PJ) dan jenisnya adalah faktur penjualan model ke 1 (ditunjukkan oleh kode FOl).
6. Nomor urut dokumen dasar.
Disamping nomor dokumen dasar, nomor unit dari masing-masing dokumen dasar biasanya dicantumkan di pojok kanan atas. Nomor urut ini sangat perlu untuk tujuan pengendalian (dapat diketahui bila ada dokumen dasar yang hilang bila nomornya meloncat), untuk pelacakan pemeriksaan dan untuk pengarsipan.
7. Nomor dan jumlah halaman.
Bila dokumen dasar terdiri lebih dari satu halaman, maka tiap-tiap halaman harus diberi nomor dan jumlah halamannya, supaya bila ada halaman yang hilang dapat diketahui. Misainya halaman pertama dapat diberi nomor halaman 1-3 (menunjukkan halaman pertama dari sejumlah 3 halaman), halaman ke dua
diberi nomor 2-3 dan seterusnya. Nomor dan jumlah halaman ini biasanya diletakkan pada sebelah kanan atas.
8. Spasi.
Spasi antar baris dan spasi antar karakter pada dokumen dasar harus diperhat-ikan, terutama bila dokumen dasar akan diisi dengan data yang dicetak dengan mesin. Untuk spasi di dokumen dasar harus disesuaikan dengan spasi yang dibuat oleh mesin.
9. Pembagian area.
Dokumen dasar harus dibentuk dengan pembagian area sedemikian rupa, sehingga memudahkan untuk mencarinya guna pengisian atau pencarian data. Pembagian area ini meliputi area judul, area halaman, area kontrol, area organisasi, area obyek, area tubuh, area berita, area otorisasi, area jumlah dan area nomer.

Subscribe Our Newsletter
Belum ada Komentar untuk "Desain Sistem Terinci"
Posting Komentar